Senin, 10 Mei 2010

dasar dasar ilmu elektronika

Dioda

Dioda adalah salah satu komponen elektronika pasif. Dioda memiliki buah dua kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di saling dihubungkan.


Gambar Konfigurasi Dioda

Masing-masing konduktor yang terdapat pada dioda memiliki fungsi. Untuk Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan untuk semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.


Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub katoda kita hubungkan dengan tegangan - (kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih besar dari 0.7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda (bersifat konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias mundur) maka arus yang mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai isolator.

Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isolator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dan sebagainya.


Symbol Dioda

Menurut bahan semi konduktor yang digunakan dalam pembuatannya, dioda ada 2 jenis yaitu :
1. Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon.
2. Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium.

Jenis-jenis dioda dan penggunaannya :
• Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan kejut dsb. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
• Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan. Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb.
• Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dan sebagainya.

Dalam pemasangannya dioda harus terpasang dengan benar, tidak boleh terbalik. Secara fisik kaki katoda ( K ) adalah kaki yang dekat dengan tanda gelang yang terdapat pada body-nya. Untuk mengetahui sebuah dioda masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO Meter. Posisikan pada Ohm meter, kasih bias maju (tap AVO + terhubung ke katoda dan - ke anoda) --> harus tersambung (jarum bergerak), kasih bias mundur --> harus tidak tersambung (jarum tidak bergerak). 'Jika dan hanya jika' ke-dua kriteria tersebut terpenuhi semua maka dioda tsb. masih bagus, selain itu berarti rusak (putus/bocor).

Jenis dioda yang lainnya lagi adalah LED (Light Emitting Dioda) yaitu jenis dioda yang dapat meng-emisikan (memancarkan) cahaya. Cahaya yang dikeluarkan bisa cahaya tampak (merah, kuning, hijau, biru, putih dsb.) ataupun infra merah. Untuk LED cahaya tampak biasa digunakan sebagai lampu indikator pada peralatan-peralatan elektronik atau lampu-lampu display,7 segment dan sebagainya, sedangkan LED infra merah biasa digunakan pada rangkaian remote control televisi, VCD/DVD player, mouse dan sebagainya. LED memiliki kelebihan yaitu konsumsi arus yang rendah (sekitar 50 mA) dan usia/life time yang panjang jika digunakan pada tegangan kerja yang sesuai (sekitar 1.5 - 3 volt DC) sehingga cocok digunakan dalam banyak penerapan. Jika tegangan yang diberikan melebihi 3 volt, LED akan berumur pendek dan bahkan bisa langsung rusak.


Cara Membaca Nilai Resistor

Resistor atau yang biasa disebut (bahasa Belanda) werstand, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronika yang memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan negatif). Resistor disingkat dengan huruf “R” (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika bangsa Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho. Untuk mengetahui nilai sebuah resistor kita dapat melihatnya dengan dua cara, yaitu melihat nilai dari gelang yang terdapat pada badanya dan mengukur resistor tersebut dengan multimeter. Berikut contoh membaca nilai dari sebuah resistor.

Pada gambar diatas dapat kita lihat sebuah resistor dengan beberapa kombinasi warna. Warna tersebut adalah orange, orange, merah dan emas. Untuk mengetahui nilai dari Resistor tersebut kita baca dari warna paling kiri.
• warna 1 = Orange
• warna 2 = Orange
• warna 3 = Merah
• warna 4 = Emas
Nilai Resistor pada gambar dapat kita ketahui :
• warna 1 = Nilai angka pertama
• warna 2 = Nilai angka kedua
• warna 3 = Jumlah Nol
• warna 4 = Toleransi
• Nilai warna lihat pada tabel disini
Maka hasil dari pembacaan resistor yang kita peroleh adalah 3300 Ohm dengan toleransi 2%, atau dapat dituliskan 3K3 dengan toleransi 2%. Nilai toleransi pada resistor ini digunakan apabila kita melakukan pengukuran dengan multimeter. Saat melakukan pengukuran menggunakan Multimeter hasil yang akan di dapatkan tidak akan selalu sesuai dengan nilai yang tertera pada badan resistor. Apabila hasil dari pengukuran didapatkan nilai 2% lebih besar atau 2% lebih kecil dari nilai yang tertera dari pada badan resistor maka dapat dikatakan resistor tersebut masih baik. Akan tetapi apabila nilai yang di dapatkan kurang lebih dari 2% maka resistor dapat kita katakan rusak. Untuk cara mengukur resistor dengan multimeter dapat anda lihat pada artikel cara mengukur resistor dengan multimeter.

Mengukur Resistor dengan Multimeter

Dalam Ilmu Elektronika komponen seperti Resistor Capasitor dan Transistor merupakan komponen utama yang sangat mendominasi dalam sebuah rangkaian. Pada artikel sebelumnya telah di kupas tentang cara membaca nilai resistor melalui kode warna. Akan tetapi apabila gelang warna pada resistor telah hilang atau luntur, pastinya akan timbul masalah untuk mengetahui besar nilai dari resistor tersebut,untuk mengetahui nilai sebuah resistor yang sudah tidak memiliki gelang warna bisa dilakukan dengan salah satu cara yaitu mengukur resistor dengan multimeter.

Gambar diatas adalah skema pemasangan multimeter dan resistor ketika mengukur resistor dengan menggunakan multimeter. Berikut contoh mengukur resistor dengan multimeter :

Disamping ada sebuah resistor dengan nilai 3k3 ohm dengan toleransi 2% menurut gelang warna. Untuk mengukurnya menggunakan multimeter pertama siapkan multimeter, atur knob setting pada ohm meter. Setelah itu pasang kabel positif dan negatif multimeter pada kedua kaki resistor. Lihat pada tampilan multimeter, apabila belum menunjukan nilai putar lagi knob sampai mengeluarkan sebuah nilai (masih dalam range ohm meter). Setelah keluar nilainya, berikan nilai toleransi kesalah sebesar 2%. Apabila nilai kesalahan yang didapatkan kurang dari 2%, maka resistor tersebut masih dalam keadan baik. Akan tetapi apabila nilai kesalahan resistor tersebut lebih dari 2%, maka resistor tersebut bisa di katakan rusak.

Apabila pada resistor tidak ada kode warna, status resistor tidak dapat dikatakan baik atau rusak, karena tidak ada acuan sebuah nilai yang bisa di jadikan patokan. Hanya saja apabila hasil dari pengukuran resistor tersebut adalah nol, maka bisa di katakan resistor tersebut telah shoot dan dapat dikatakan rusak.

JADWAL PIALA DUNIA AFRIKA 2010

GROUP A

Jumat, 11 Juni 2010
Afrika Selatan v Meksiko, 15:00
Uruguay v Perancis, 19:30

Rabu, 16 Juni 2010
Afrika Selatan v Uruguay, 19:30

Kamis, 17 Juni 2010
France v Meksiko, 12:30

Selasa, 22 Juni 2010
France v Afrika Selatan, 15:00
Meksiko v Uruguay, 15:00

Grup B

Sabtu, 12 Juni 2010
Argentina v Nigeria, 12:30
Korea Selatan v Yunani, 15:00

Kamis, 17 Juni 2010
Argentina v Korea Selatan, 19:30
Yunani v Nigeria, 15:00

Selasa, 22 Juni 2010
Yunani v Argentina, 19:30
Nigeria v Korea Selatan, 19:30

Grup C

Sabtu, 12 Juni 2010
England v USA, 19:30

Minggu, 13 Juni 2010
Algeria v Slovenia, 12:30

Jumat, 18 Juni 2010
England v Aljazair, 19:30
Slovenia v USA, 15:00

Rabu, 23 Juni 2010
Slovenia v England, 15:00
USA v Aljazair, 15:00

Grup D

Minggu, 13 Juni 2010
Jerman v Australia, 15:00
Serbia v Ghana, 19:30

Jumat, 18 Juni 2010
Jerman v Serbia, 12:30

Sabtu, 19 Juni 2010
Ghana v Australia, 12:30

Rabu, 23 Juni 2010
Australia v Serbia, 19:30
Ghana v Germany, 19:30

Grup E

Senin, 14 Juni 2010
Jepang v Kamerun, 15:00
Belanda v denmark, 12:30

Sabtu, 19 Juni 2010
Kamerun v denmark, 19:30
Belanda v Jepang, 15:00

Kamis, 24 Juni 2010
Kamerun v Belanda, 19:30
Denmark v Jepang, 19:30

Grup F

Senin, 14 Juni 2010
Italia v Paraguay, 19:30

Selasa, 15 Juni 2010
Selandia Baru v Slowakia, 12:30

Minggu, 20 Juni 2010
Italia v Selandia Baru, 15:00
Paraguay v Slowakia, 12:30

Kamis, 24 Juni 2010
Paraguay v Selandia Baru, 15:00
Slovakia v Italia, 15:00

Grup G

Selasa, 15 Juni 2010
Brasil v Korea Utara, 19:30
Pantai Gading v portugal, 15:00

Minggu, 20 Juni 2010
Brasil v Pantai Gading, 19:30

Senin, 21 Juni 2010
Portugal v Korea Utara, 12:30

Jumat, 25 Juni 2010
Korea Utara v Pantai Gading, 15:00
Portugal v Brazil, 15:00

Grup H

Rabu, 16 Juni 2010
Honduras v Chili, 12:30
Spanyol v Swiss, 15:00

Senin, 21 Juni 2010
Chili v Swiss, 15:00
Spanyol v Honduras, 19:30

Jumat, 25 Juni 2010
Chili v Spanyol, 19:30
Swiss v Honduras, 19:30

Kamis, 05 November 2009